Imunisasi Benarkah Tidak Aman ?

Share this history on :
Dear bunda. Pada zaman sekarang masih ada saja para bunda yang tidak percaya akan manfaat Imunisasi. Ada yang bilang imunisasi tidak aman dan tidak halal. Tapi benarkah hal tersebut benar ?  Sebenarnya kalo kita sadari banyak sekali isu,mitos seputar masalah bayi maupun kehamilan, nah Cipa Kids Shop kali ini akan membuktikan hal tersebut. Simak ya bunda...
Imunisasi Bayi
Read More

 
Program imunisasi yang saat ini dilaksanakan terus menerus di 194 negara terbukti sukses mencegah wabah, sakit berat, cacat, dan kematian akibat penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi.  Negara-negara dengan tingkat sosial ekonomi tinggi, bersih, status gizi dan kesehatan baik, seperti Singapura, Jepang, Amerika serta negara-negara Arab dan berpenduduk mayoritas muslim, bahkan Israel dan negara-negara dengan sosial ekonomi menengah dan rendah, rutin menjalankan program imunisasi mencakup 80-95 persen bayi dan balitanya.  Bahkan Arab Saudi mewajibkan semua jemaah haji untuk imunisasi meningitis dan polio (khusus anak di bawah umur 15 tahun) karena terbukti aman dan mampu mencegah wabah, sakit berat, cacat dan kematian karena penyaki-penyakit tersebut.
Di Indonesia hal ini juga terbukti. Ketika kegiatan posyandu menurun sejak tahun 1998, cakupan imunisasi di beberapa daerah tertentu juga menurun. Pada tahun 2005-2006 terjadi wabah polio karena banyak bayi balita tidak diimunisasi polio atau tidak lengkap.  Dalam beberapa bulan virus polio liar menyebar cepat ke Banten, Lampung, Madura sampai Aceh, menyebabkan 385 anak lumpuh permanen.  Wabah campak di Jawa Tengah dan Jawa Barat 2009-2011  mengakibatkan 5.818 anak dirawat di rumah sakit, 16 anak meninggal, terutama yang tidak diimunisasi campak.  Wabah tersebut terjadi karena ada kelompok masyarakat yang menolak imunisasi, akibatnya banyak isu yang tidak benar. Isu-isu tersebut mengutip pernyataan individu sebelum tahun 1960-an (lebih dari 50 tahun lalu) yang bukan praktisi imunisasi dan bukan hasil penelitian institusi ilmiah resmi.  Beberapa isu beredar karena tidak memahami proses imunolog atau keliru menginterpretasi data tentang imunisasi.
Bayi Diimunisasi
Salah satu contoh isu yang terbukti tidak benar adalah MMR mengakibatkan autisme oleh dr.Wakefield (dokter spesialis bedah, bukan praktisi imunisasi) hanya dengan 18 sampel pada tahun 1998.  Lebih dari 26 tahun penelitian lain yang dilakukan oleh berbagai tim penelitian lembaga ilmiah resmi mulai tahun 1998 sampai 2010 menyimpulkan MMR tidak terbukti mengakibatkan autis. Hal ini resmi dipublikasikan oleh Academic of Pediatric November 2010 (berjudul : Vaccine Study, Examine the Evidence). Bahkan British Medical Journal Februari 2011 menyatakan bahwa setelah diaudit oleh tm ahli penelitian di Inggris, terbukti Wakefield memasulkan data sehingga kesimpulan yang dibuat tidak benar.
Isu bahwa vaksin program imunisasi adalah buatan Amerika, konspirasi Yahudi untuk melemahkan bayi dan balita umat Islam, sangat aneh, karena Israel dan Amerika justru rutin melakukan imunisasi untuk 80-95 persen bayi dan balita di negara masing-masing sehingga bayi-bayi mereka justru lebih kuat.
Vaksin yang digunakan program imunisasi di Indonesia adalah buatan PT. Biofarma Bandung, pabrik vaksin yang telah berpengalaman selama 120 tahun. Proses pembuatannya diawasi dan diaudit oleh secara periodik oleh pakar-pakar WHO karena vaksin-vaksin Biofarma diekspor ke 120 negara lain, termasuk 36 negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam.
Publikasi di media massa tentang beberapa kejadian ikutan pascaimunisasi sering kali berlebihan tanpa konfirmasi dari pakar imunisasi. Setelah dikaji oleh tim pakar yang terdiri dari dokter spesialis anak, ahli imunologi, dan epidomologi di Komda/Komnas KIPI, ternyata bukan disebabkan oleh imunisasi, melainkan karena ada infeksi lain yang terjadi bersamaan dengan imunisasi.
Nah, bunda,buat apa ragu lagi? Ayo imunisasikan bayi kita,kita sebagai orang tua juga pasti senang kan mempunyai anak yang sehat dan cerdas ! Masa kita mau kembali lagi ke jaman sebelum 1960-an dimana latar belakang pendidikan rakyat Indonesia masih jauh dari sekarang, jadi mudah terhasut isu yang belum tentu benar, apalagi kalo sudah dikaitkan dengan masalah agama. So, buat apa ragu lagi bunda ! Ayo imunisasi ! 

Artikel yang berkaitan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar